Penjelasan mengapa kita memerlukan jasa arsitek lanskap serta hal-hal yang akan kita lakukan bersama dengan sang arsitek selama proses merencanakan pembuatan taman di rumah.
Lanskap atau taman di sekitar rumah saat
ini sudah menjadi bagian yang patut diperhitungkan. Setelah bosan
beraktifitas di dalam rumah, biasanya sang penghuni rumah akan banyak
menghabiskan waktu luangnya di area outdoor ini. Untuk itu, area ini
perlu juga diberi penanganan dan desain khusus sama halnya dengan area
indoor. Dalam hal ini, maka pemilihan desain arsitektur lanskap juga harus sesuai dengan keinginan pemilik rumah.
Namun, dalam menangani arsitektur
lanskap ini, terkadang kita menemui kendala dalam menerapkan desain yang
kita inginkan. Hal ini bisa dikarenakan pengetahuan kita yang minim
mengenai pertamanan atau ketiadaan waktu luang sehingga kita tak sempat
untuk memberikan perhatian yang lebih pada taman atau halaman di sekitar
rumah.
Arsitek Lanskap, apa itu?
Seiring banyaknya kebutuhan rumah-rumah
yang menginginkan desain taman yang cantik dan tertata rapi, maka
kebutuhan akan tenaga ahli di bidang itu pun mulai bermunculan. Tenaga ahli yang biasanya berprofesi dalam mendesain pertamanan (lanskap) yakni arsitek lanskap atau ahli pertamanan.
Sama seperti profesi arsitek lain yang bergelut dengan perencanaan,
pembuatan desain, hingga proses eksekusinya, arsitek lanskap ini juga
bekerja dengan pola yang sama, hanya saja dalam lingkup area yang
berbeda.
Bila arsitek secara umum mendesain
sebuah bangunan yang menyangkut interior dan eksterior, maka arsitek
lanskap ini hanya berfokus pada mendesain lanskap/taman/halaman di
sekitar rumah kita. Karena perbedaan bidang kerja antara arsitek biasa
dengan arsitek lanskap, maka ilmu pengetahuan dan teknik yang diterapkan
pun tentu saja berbeda.
Bila Anda ingin menyewa jasa arsitek lanskap
ini, Anda mungkin akan berfikiran apa yang akan Anda peroleh dari
mereka. Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah nantinya mereka akan
menawarkan ide-ide lanskap yang harus Anda ikuti ataukah mereka yang
harus mengikuti kemauan Anda. Pertentangan-pertentangan antara klien dan
sang arsitek dalam hal mendesain taman mungkin saja terjadi. Namun,
arsitek lanskap yang terdidik memiliki cara untuk meminimalisir
pertentangan ini, yakni melalui perencanaan yang matang yang dilakukan
antara klien dan si arsitek tersebut.
Gambar Sketsa Pra-rencana Landscape
Proses perencanaan ini akan menciptakan
kesepemahaman antara klien dan arsitek, sehingga hasil akhirnya bisa
membuat klien merasa puas. Arsitek lanskap ini biasnya akan mengadakan
pembicaran-pembicaraan dengan klien yang menyangkut keinginan klien,
analisa area taman, perencanaan dasar, menentukan tema atau konsep
khusus pada taman, hingga membuat perencanaan akhir.
Untuk lebih jelasnya mengenai
proses-proses perencanaan sebelum menata sebuah taman di rumah, berikut
ini penjabarannya yang lebih rinci.
1. Wawancara dengan klien
Sebelum mendesain taman sesuai yang Anda
inginkan, biasanya sang arsitek lanskap akan mendatangi rumah Anda dan
mendiskusikan apa yang ingin Anda wujudkan pada taman di rumah Anda. Ia
mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai dekorasi apa yang
diinginkan, tanaman apa yang akan ditanam di tempat itu, fokus perawatan
taman, serta benda atau barang yang ingin Anda letakkan di taman.
Tak jarang, ia akan menawarkan apakah
Anda ingin menempatkan patio, gazebo, outdoor furnitur, atau tempat
Barbeque di sekitar area taman. Atau, bila Anda menginginkan ide-ide
lain seperti yang Anda lihat pada gambar di majalah, maka Anda bisa
memperlihatkannya pada arsitek tersebut.
2. Analisa Wilayah / Site Analysis
Pada tahapan ini, sang arsitek biasanya
akan menganalisa area yang nantinya akan dijadikan taman. Ia akan
memperkirakan dimana lokasi yang tepat untuk menumbuhkan tanaman, untuk
menempatkan patio, atau untuk membangun kolam renang. Ia juga perlu
mempertimbangkan letak-letak alat elektronik dan kelistrikan di rumah
Anda, seperti misalnya keberadaan unit AC, lampu, atau pompa air.
Tak lupa, ia juga akan memperkirakan
ketersediaan sumber air untuk mengairi dan menyiram tanaman-tanaman yang
nantinya akan ditumbuhkan. Terakhir, ia akan mengidentifikasi arah
sinar matahari, kemiringan lahan, dan tempat untuk mengalirkan air
sehingga bila musim hujan, taman tak menjadi becek dan banjir.
3. Membuat perencanaan dasar
Sang arsitek akan menggambar sketsa
kasar dari taman itu sendiri. Sketsa ini berupa letak-letak beberapa
benda yang sudah ada seperti letak pintu, lampu, dan tanaman atau pohon
yang sudah ada sebelumnya. Terkadang, ia juga akan memotret keadaan area
tersebut sebagai referensi untuk melangkah ke tahapan berikutnya.
Desain Landscape
4. Mematangkan konsep
Berangkat dari perencanaan dasar, di
tahap ini sang arsitek akan mematangkan tema dan konsep yang akan
diterapkan pada taman. Konsep ini didapat dari wawancara dengan klien
serta analisa wilayah yang nantinya akan dijadikan taman. Konsep ini
belum final karena dalam perkembangannya mungkin konsep ini akan
dibicarakan lagi dengan klien untuk mendapatkan kesesuaian pandangan
antara klien dan sang arsitek.
Desain Landscape Final (by: Ian White Landscape Architect)
5. Perencanaan akhir
Setelah dilakukan berbagai revisi dan
perubahan pada konsep yang ditawarkan si arsitek, barulah diperoleh
kesepakatan dan nantinya hal ini akan menjadi perencanaan tahap akhir.
Gambar yang diajukan biasanya sudah lengkap dan melibatkan elemen-elemen
dari mulai elemen besar pada taman, hingga fitur-fitur dekoratif
sebagai pendukungnya. Perencanaan ini diharapkan sudah final dan tak ada
perubahan-perubahan lagi sehingga siap diserahkan kepada kontraktor
agar pengerjaan taman bisa segera dimulai.
0 komentar:
Posting Komentar