histats

Free Elmo 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Kamis, 16 April 2015

Perlukah Menyewa Jasa Arsitek Lanskap ?

Penjelasan mengapa kita memerlukan jasa arsitek lanskap serta hal-hal yang akan kita lakukan bersama dengan sang arsitek selama proses merencanakan pembuatan taman di rumah.
Lanskap atau taman di sekitar rumah saat ini sudah menjadi bagian yang patut diperhitungkan. Setelah bosan beraktifitas di dalam rumah, biasanya sang penghuni rumah akan banyak menghabiskan waktu luangnya di area outdoor ini. Untuk itu, area ini perlu juga diberi penanganan dan desain khusus sama halnya dengan area indoor. Dalam hal ini, maka pemilihan desain arsitektur lanskap juga harus sesuai dengan keinginan pemilik rumah.
Namun, dalam menangani arsitektur lanskap ini, terkadang kita menemui kendala dalam menerapkan desain yang kita inginkan. Hal ini bisa dikarenakan pengetahuan kita yang minim mengenai pertamanan atau ketiadaan waktu luang sehingga kita tak sempat untuk memberikan perhatian yang lebih pada taman atau halaman di sekitar rumah.
Arsitek Lanskap, apa itu?
Seiring banyaknya kebutuhan rumah-rumah yang menginginkan desain taman yang cantik dan tertata rapi, maka kebutuhan akan tenaga ahli di bidang itu pun mulai bermunculan. Tenaga ahli yang biasanya berprofesi dalam mendesain pertamanan (lanskap) yakni arsitek lanskap atau ahli pertamanan. Sama seperti profesi arsitek lain yang bergelut dengan perencanaan, pembuatan desain, hingga proses eksekusinya, arsitek lanskap ini juga bekerja dengan pola yang sama, hanya saja dalam lingkup area yang berbeda.
Bila arsitek secara umum mendesain sebuah bangunan yang menyangkut interior dan eksterior, maka arsitek lanskap ini hanya berfokus pada mendesain lanskap/taman/halaman di sekitar rumah kita. Karena perbedaan bidang kerja antara arsitek biasa dengan arsitek lanskap, maka ilmu pengetahuan dan teknik yang diterapkan pun tentu saja berbeda.
Bila Anda ingin menyewa jasa arsitek lanskap ini, Anda mungkin akan berfikiran apa yang akan Anda peroleh dari mereka. Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah nantinya mereka akan menawarkan ide-ide lanskap yang harus Anda ikuti ataukah mereka yang harus mengikuti kemauan Anda. Pertentangan-pertentangan antara klien dan sang arsitek dalam hal mendesain taman mungkin saja terjadi. Namun, arsitek lanskap yang terdidik memiliki cara untuk meminimalisir pertentangan ini, yakni melalui perencanaan yang matang yang dilakukan antara klien dan si arsitek tersebut.
sketsa desain lanskap
Gambar Sketsa Pra-rencana Landscape
Proses perencanaan ini akan menciptakan kesepemahaman antara klien dan arsitek, sehingga hasil akhirnya bisa membuat klien merasa puas. Arsitek lanskap ini biasnya akan mengadakan pembicaran-pembicaraan dengan klien yang menyangkut keinginan klien, analisa area taman, perencanaan dasar, menentukan tema atau konsep khusus pada taman, hingga membuat perencanaan akhir.
Untuk lebih jelasnya mengenai proses-proses perencanaan sebelum menata sebuah taman di rumah, berikut ini penjabarannya yang lebih rinci.
1. Wawancara dengan klien
Sebelum mendesain taman sesuai yang Anda inginkan, biasanya sang arsitek lanskap akan mendatangi rumah Anda dan mendiskusikan apa yang ingin Anda wujudkan pada taman di rumah Anda. Ia mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai dekorasi apa yang diinginkan, tanaman apa yang akan ditanam di tempat itu, fokus perawatan taman, serta benda atau barang yang ingin Anda letakkan di taman.
Tak jarang, ia akan menawarkan apakah Anda ingin menempatkan patio, gazebo, outdoor furnitur, atau tempat Barbeque di sekitar area taman. Atau, bila Anda menginginkan ide-ide lain seperti yang Anda lihat pada gambar di majalah, maka Anda bisa memperlihatkannya pada arsitek tersebut.
2. Analisa Wilayah / Site Analysis
Pada tahapan ini, sang arsitek biasanya akan menganalisa area yang nantinya akan dijadikan taman. Ia akan memperkirakan dimana lokasi yang tepat untuk menumbuhkan tanaman, untuk menempatkan patio, atau untuk membangun kolam renang. Ia juga perlu mempertimbangkan letak-letak alat elektronik dan kelistrikan di rumah Anda, seperti misalnya keberadaan unit AC, lampu, atau pompa air.
Tak lupa, ia juga akan memperkirakan ketersediaan sumber air untuk mengairi dan menyiram tanaman-tanaman yang nantinya akan ditumbuhkan. Terakhir, ia akan mengidentifikasi arah sinar matahari, kemiringan lahan, dan tempat untuk mengalirkan air sehingga bila musim hujan, taman tak menjadi becek dan banjir.
3. Membuat perencanaan dasar
Sang arsitek akan menggambar sketsa kasar dari taman itu sendiri. Sketsa ini berupa letak-letak beberapa benda yang sudah ada seperti letak pintu, lampu, dan tanaman atau pohon yang sudah ada sebelumnya. Terkadang, ia juga akan memotret keadaan area tersebut sebagai referensi untuk melangkah ke tahapan berikutnya.
desain arsitek lanskap
Desain Landscape
4. Mematangkan konsep
Berangkat dari perencanaan dasar, di tahap ini sang arsitek akan mematangkan tema dan konsep yang akan diterapkan pada taman. Konsep ini didapat dari wawancara dengan klien serta analisa wilayah yang nantinya akan dijadikan taman. Konsep ini belum final karena dalam perkembangannya mungkin konsep ini akan dibicarakan lagi dengan klien untuk mendapatkan kesesuaian pandangan antara klien dan sang arsitek.
desain arsitek lanskap ian white
Desain Landscape Final (by: Ian White Landscape Architect)
5. Perencanaan akhir
Setelah dilakukan berbagai revisi dan perubahan pada konsep yang ditawarkan si arsitek, barulah diperoleh kesepakatan dan nantinya hal ini akan menjadi perencanaan tahap akhir. Gambar yang diajukan biasanya sudah lengkap dan melibatkan elemen-elemen dari mulai elemen besar pada taman, hingga fitur-fitur dekoratif sebagai pendukungnya. Perencanaan ini diharapkan sudah final dan tak ada perubahan-perubahan lagi sehingga siap diserahkan kepada kontraktor agar pengerjaan taman bisa segera dimulai.

0 komentar:

Posting Komentar